Total Tayangan Halaman

Selasa, 19 Juli 2011

Mulutmu harimaumu

JUdul diatas tentu kita sudah mengenalnya. Sebuah pepatah kuno yang sering kita dengar, namun kadang kita tidak menghiraukannya. Baru-baru ini, seorang aktor harus menelan pil pahit karna tidak bisa menjaga kata-katanya. Ia adalah pembawa acara penganugerahan tahunan piala Golden Globe, Ricky Gervais. Bertahun-tahun membawakan acara bergengsi itu, Ricky yang terkenal dengan humornya yang cenderung sarkastis kali ini harus kena batunya.


Meski kalimat yang dilontarkan bermaksud sebagai lelucon, tetapi banyak orang yang kehilangan respek padanya. Angelina Jolie, Charlie Sheen, Hugh Hfner, Mel Gibson, Tom Cruise dan Bruce Wills adalah sederet binta yang menjadi "korban hinaan" dari Ricky karena lelucon yang keterlaluan tersebut.Ricky Gervais langsung dipecat sebagai host Golden Globe. Yang paling fatal adalah ia juga menhina ketua Hollywood Foreign Press Association (HFPA). Karena hinaan tersebut. Karena hinaan tersebut film yang dibuat oleh Ricky Gervais terancam tidak akan dimasukan ke dalam nominasi.


Luar biasa memang dampak dari sebuah perkataan yang tidat tepat diterima oreng orang lain. Kita hari ini belajar dari Ricky Geravis agar menjadi pribadi yang santun dalam berucap dan bersosialisasi. Berhati-hatilah dalam berkata-kata, pilihlah kata-kata yang sopan. Lihat lawan bicara anda.


Firman Tuhan mengajarkan dengan jelas kepada kita untuk menjaga perkataan mulut kita. Seperti tertulis di Amsal 21:23, "Siapa yang memlihara lidahnya< memelihara diri pada kesukaran." Terbukti benar ayat ini, banyak orang kehilangan respek dari orang-orangsekitanya karna tidak menjaga mulut dan perkataannya. Doa Daud pada Maszmur 141:3 kembali menegaskan kita untuk meminta Tuhan menjaga dan mengawasi di pintu bibir kita, agar setiap perkataan yang keluar adalah perkataan yang baik dan tidak melukai orang lain. Bagi anak Tuhan, harusnya yang terjadi bukan lagi, mulutmu harimaumu, tapi mulutmu berkatmu. Biarlah perkataan kita dapat menjadi berkat baik bagi diri sendiri dan terutama bagi orang lain. 


renungan harian spirit edisi Mei 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar