Total Tayangan Halaman

Selasa, 24 Juli 2012

Nasihat yang benar



Juga semua nabi itu bernubuat demukian, katanya: majulah ke Ramot-Gilead, dan engkau akan beruntung; TUHAN  akan menyerahjannya ke dalam tangan raja.
1 Raja-raja 22:12

Saya pernah membaca kisah raja Louis XVI, raja yang digulingkan oleh revolusi Prancis dan dipenggal kepalanya bersama ratunya, Marie Antoinette. Salah satu penyebab kejahatannya ternyata adalah karna ia telah mengelilingin dirinya dengan orang-orang yang memberi nasihat yang tidak benar kepadanya. Mereka selalu mengatakan betapa populernya diri raja dan betapa besar kecintaan rakyatnya terhadapnya. Namun, raja tidak tahu betapa dalam kemarahan rakyat yang terkubur untuk menjatuhkannya, sampai telah terlalu terlambat baginya untuk menyelamatkan diri.

Kisah yang kurang lebih sama terjadi pada diri Ahab, raja Israel. Ketika ia akan bertempur dengan bangsa Aram untuk merebut daerah Ramot-Gilead, ia terlebih dahulu meminta nasehat kepada nabi-nabinya. Namun sayangnya nabi-nabi tersebut, sebanyak empat ratus orang, menyanjung-nyajungnya begitu tinggi dan memberi nasehat agar ia maju saja dalam pertempuran karena ia akan menang. Ketika nabi Mikha memberi nasihat yang benar sesuai firman TUHAN , ia menolaknya. Ia hanya menyenangkan telinganya dengan nubuat-nubuat kosong dari nabi-nabi palsunya. Akibatnya ia pun mengalami kegagalan total dalam pertempuran, dan ia pun mati secara mengerikan di medan pertempuran, sesuai dengan nubuat nabi Mikha.

Dalam hidup ini kita perlu dikelilingi oleh orang-orang benar, yang akan memberikan nasehat yang benar kepada kita. Kita perlu orang-orang yang memberikan nasehat yang sesuai dengan kebenaran firman TUHAN , entahkah nasehat itu enak atau tidak enak bagi telinga kita. Bahkan terkadang nasihat tersebut sangat keras,pedas,pahit dan tidak sesuai dengan keinginan kita  Meski demikian, terimalah nasehat tersebut dengan sukacita. Jangan pernah memanjakan telinga kita untuk nasehat-nasehat yang enak di telinga namun sebenarnya mencelakakan kita. Banyak orang yang terjerumus dalam dosa dan kegagalan disebabkan oleh nasehat-nasehat seperti itu. Nasehat yang "manis" namun bertentangan dengan firman TUHAN  justru bisa membawa kita pada malapetaka.

Lebih baik menerima nasehat keras tapi sesuai dengan firman TUHAN , daripada nasehat manis yang mencelakakan.


sumber : Spirit renungan harian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar