Total Tayangan Halaman

Kamis, 23 Februari 2012

silent emotion

Banyak memory yang hilang...  terkadang itu lebih baik. Karna bila aku mengingat sesuatu yang bersangkutan dengan dia, itu akan membuat hatiku sakit... sakit... 
Aku mendengar sebuah nama yang tidak asing, membuat aku mengingat satu waktu dan dimana dulu aku berada, mengingat sebuah paras yang tak asing yang memandangiku. Sangat rindu untuk bertemu mereka, namun kenangan telah berlalu. Keadaan telah berubah. Aku...Aku sangat ingin menjerit. Aku lelah dihantui masa laluku. Aku sangat sakit...
 
Mengapa aku tertawa, sedangkan hatiku sakit. Kenapa? Kenapa aku begini? Sesuatu yang ku tunggu sebenarnya sudah datang, namun aku menyangkalnya. Menyangkal perasaanku. Karna akau takut... Aku takut merasa sakit... Aku takut, tidak bisa mencintai, aku takut menyakiti dan terlebih aku takut tersakiti.

Mimpi-mimpi burukku mencerminkan ketakutanku. Hingga saatnya nanti tiba, aku harus bagaimana? Apa akau akan baik-baik saja? Apa yang akan terjadi. Aku sungguh ketakutan hingga semua itu menjelma dalam mimpiku.

Sebuah kerinduan yang terpendam, cinta yang terpendam, senyum palsu itu, mengapa? 
Dan aku tetap berkata pada diriku, aku tidak apa-apa, semua akan baik-baik saja? Ku kira itu adalah positif thinking atau menghibur diri menjadi munafik? Entah apa sebutannya, ya begitula aku. Aku ingin mengubah itu semua, namun entah mengapa itu melekat erat pada diriku. 

 
2 tahun yang berlalu bagai 10 tahun. Namun semua memory yang terkadang masih terasa hangat dipiranku. Mengapa? Mengapa aku tidak dapat mengungkapkan perasaanku yang sebenarnya. Apa karan ketakutanku oleh kata "maaf".
 
 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar