...Tuhan yang memberi, Tuhanlah yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!
Ayub 1:21
Sebuah istana memperkerjakan seorang tukang kebun yang terkenal terampil.Kebetulan saja raja baru mendapatkan bibit tanaman langka dari berbagai belahan dunia. Si tukang kebun dengan penuh semangat tekun dan merawat tiap bibit dan tanaman sehingga terciptalah sebuah taman yang sangat indah, namun tukang kebun tersebut pun memiliki satu tanaman favorit.Tanaman ini terkenal sangat sulit ditanaman. Tapi si tukang kebun ini bukan hanya berhasil menanam, tapi bisa membuatnya berbunga dengan begitu indahnya.
Satu kali sang raja berjalan-jalan di taman itu. Ia pun terkesima melihat bunga yang sangat indah yang menjadi favorit si tukang kebun. Sang raja pun berbisik pada pengawalnya. Si pengawalnya mengambil sebuah pisau dan memotong bunga itu untuk dibawa ke istana. Si tukang kebun yang melihatnya sangat terkejut dan berteriak memprotes. Kecintaannya akan bunga itu membuat ia lupa kepada siapa ia bekerja. Namun karna ia sangat kecewa, sepeninggal bunga itu, si tukang kebun menjadi putus asa dan tidak mau lagi merawat tanamannya. Taman itu pun rusak dan tukang kebun dipecat.
Seperti si tukang kebun, bukankah manusia sering kali melakukan hal yang sama kepada Rajanya? Ketika Tuhan mengambil sesuatu atau bahkan seseorang yang kita sayangi, kita bahkan memprotes Tuhan. Tak jarang lalu kita menjadi kecewa pada-Nya dan terpuruk dalam kesedihan. Padahal ingatlah bahwa bagaimanapun, Dialah Empunya segala dan Dia juga yang memberikan kita segalanya, termaksud orang-orang yang kita sayangi. Ketika Ia "mengambil" mereka dari kita untuk ditempatkan di istana-Nya, yaitu surga yang mulia, bukankah kita seharusnya bangga? Demikian pula harta benda, kedudukan, atau apapun yang Tuhan percayakan untuk kita kelola, ingatlah bahwa kita hanya pengelola. Seperti Yunus yang memprotes Tuhan untuk hal yang tidak ia usahakan sama sekali. Hari ini mari kita ingat bahw aapapun yang Tuhan lakukan, termaksud ketika "mengambil" sesuatu dari kita, itu adalah karena Ia mengasihi mereka dan juga kita. Selama kita sudah melakukan yang terbaik dan menjaga serta merawat mereka, kita tidak perlu sedih.
>> Dikutip dari buku renungan spirit episode September 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar